Kehidupan Nelayan Indonesia. Perhatikanlah gambar di atas. Para
nelayan dan pedagang ikan bertemu di sebuah tempat pelelangan ikan di
salah satu tempat di Banda Aceh, Provinsi Nangroe Aceh Darusalam. Tempat
pelelangan ikan merupakan tempat bertemunya para pembeli ikan dan para
nelayan yang telah menangkap ikan. Para pembeli di pelelangan ikan,
biasanya adalah para pedagang. Mereka akan menjual kembali hasil
tangkapan para nelayan ini, kepada para konsumennya.
Tempat pelelangan
ikan ramai setiap hari pada musim tangkap ikan. Akan tetapi, jika
gelombang laut sedang besar dan cuaca buruk, tempat ini menjadi sepi.
Para nelayan tidak dapat melaut, sehingga mereka tidak punya hasil
tangkapan yang bisa dijual. Begitulah kehidupan para nelayan.
Para
nelayan juga harus memelihara laut tempat mereka mencari ikan.
Mereka tidak menggunakan zat berbahaya seperti racun dan bom ikan yang
akan memusnahkan isi laut. Mereka menggunakan peralatan sederhana,
seperti jala ikan biasa dan menggunakan perahu nelayan tradisional.
Ketika perahu mereka telah penuh dengan muatan ikan, mereka akan kembali
ke pantai untuk menjual tangkapan mereka. Mereka harus memastikan laut
mereka tidak tercemar oleh zat-zat berbahaya yang dapat mengancam
kehidupan biota laut dan kehidupan mereka sendiri.
Kehidupan
para nelayan pun diwarnai dengan serangkaian kegiatan yang telah
diturunkan dari nenek moyang mereka. Beberapa kegiatan seperti Perayaan
Petik Laut dilakukan untuk memberikan ucapan syukur kepada Tuhan Yang
Maha Esa. Acara ini pun dimaksudkan agar mereka terlindung dari bahaya
dan laut menghasilkan banyak ikan untuk ditangkap.